Tuesday 27 December 2016

Sinopsis Goblin Episode 4 Part 2




Kim Shin mendatangi apartemen Eun Tak, tetapi ia hanya berdiri di lobi hotel dan tidak berani menemui Eun Tak.
Tiba-tiba Kim Shin melihat asap yang muncul, raut wajah Kim Shin tidak menunjukan kalau ia senang beretmu dengan Eun Tak. Kim Shin pun muncul di depan Eun Tak. Eun Tak bertanya dari mana Kim Shin karena tidak ada dirumahnya. “Kenapa kau menghindariku?”, tanya Eun Tak kesal.
Aku tidak menghindarimu. Aku sibuk”, jawab Kim Shin.
Pasti kau sibuk menghindariku. Kau itu tisak punya kerjaan. Apa aku sudah...ditinggal olehmu?” ucap Eun Tak.
Apa?”, ucap Kim Shin.
Terus apa? Kau menghindariku karena kau bilang kau goblin dan bukan goblin. Kau menghindariku karena aku bilang aku tidak bisa dan bisa melihat pedangnya. Kau itu kekanak-kanakkan dan kejam sekali. Kalau kau melarikan diri akan kutiup semua lilin-lilin ini”, ucap Eun Tak kesal sambil menunjuk lilin-lilinnya.




Kim Shin haya berkomentar lilinnya indah. Eun Tak mengatakan bahwa iya tidak sedang ingin bercanda. Kim Shin pun bertanya dari mana Eun Tak mendapatkan uang untuk membeli lilin-lilin itu. Eun Tak pun menjawab uang dari Deok Hwa. Eun Tak memohon agar ia tinggal dengan kim Shin saja, karena masih banyak kamar kosong dirumahnya. Kim Shin bertanya kembali dari mana Eun Tak tahu, dan dijawab Eun Tak dari Deok Hwa oppa. Kim Shin pun marah karena Deok Hwa ember....hahahaha...

Eun Tak memarahi Kim Shin lagi karena memintanya menunggu, tetapi maksud Kim Shin itu tidak jelas menunggu sampai kapan dan pada saat dia menunggu hujan turun. Apakah Kim Shin sedih karena dirinya?. Kim Shin pun menjawab bukan seperti yang Eun Tak pikirkan. Eun Tak meminta Kim Shin mengatakan apa yang diinginkannya, karena dirinya sudah mempersiapkan diri. Kim Shin bertanya kenapa Eun Tak yang harus mempersiapkan diri, seharusnya dirinyalah yang harus mempersiapkan diri. Kim Shin mengambil bir dan meminumnya, kemudian bertanya apakah Eun Tak sudah makan?.
Sejak aku mengatakan bisa melihat pedang itu... sangat sulit memnemui Ahjussi”, ucap Eun Tak sedih.
Eun Tak pun penasaran kenapa Kim Shin harus mempersiapkan dirinya dan meminta untuk mempersiapkan diri bersama. Kim Shin hanya diam memperhatikan Eun Tak dan kemudian bertanya apakah Eun Tak ingin makan Steak. Eun Tak tidak mau dan memintanya untuk makan makanan lain saja.


Di supermarket Eun Tak memakan sosis dan roti, kemudian mengatakan bahwa banyak makanan mahal dirumah Kim Shin tapi dia tidak akan tergoda. Kim Shin bertanya apakah hanya itu saja yang ingin dimakan, Kim Shin akan membelikan apa yang diinginkan Eun Tak dambil menunjukan deretan rak yang berisi kue semua. Kim Shin tersenyum dan mengatakan hanya dengan sekali bayar semuanya bisa di beli.
Eun Tak melihat Kim Shin berkelakuan aneh dan ternyata dia mabuk. Kemudian ia menunjuk sikat gigi dan akanmembelikan semuanya untuk Eun Tak. Lalu ia tertawa dengan keras.




Kim Shin yang mabuk berjalan sempoyongan bersama Eun Tak. Eun Tak menyuruh Kim Shin pulang tetapi ia tidak mau, ia mau mengantar Eun Tak pulang.
Eun Tak meragukan dirinya kalau dirinya adalah pengantin Kim Shin walaupun kim Shin memintanya untuk menunggu. Termasuk tidak boleh mendekati dan berkencan dengan pria lain. Kim Shin pun tertawa dan mengatakan bahwa itu bukan sesuatu yang ia rekomendasikan. Eun Tak penasaran dengan ketiga permohonannya yaitu kerja paruh waktu,keluarga bibinya, dan pacarnya.
Itu tidak akan pernah terjadi dalam hidupmu. Jangan pernah menunggu kalau itu akan kukabulkan”, ucap Kim Shin.
Kenapa?” tanya Eun Tak.
Karena aku tidak ingin itu terjadi”, jawab Kim Shin.
Alasan apa itu. Apa ahjussi menyukaiku?” tanya Eun Tak.
Tidak”, ucap Kim Shin.
Tidak yang keluar dari mulutmu biasanya bukan dalam arti yang sebenarnya”, sindir Eun Tak.

Eun tak pun pergi kemudian disusul oleh Kim Shin. Eun Tak ingin tahu apa yang dilakukan Kim Shin selama ini. Kim Shin menjawab menunggu Eun Tak, tetapi Eun Tak tidak percaya.
Kalau kau sedih hujan turun, tapi kalau bahagia apa yang akan terjadi?” tanya Eun Tak penasaran
Pass”, Kim Shin tak mau menjawab.
Jangan bilang kau membuat bunga bermekaran”, duga Eun Tak.
Tidak. Pertanyaan berikutnya”, ucap Kim Shin.
Kau bisa terbang?” tanya Eun Tak.
Gampang”, jawab Kim Shin.
Lain kali kau harus terbang didepan mataku ya”, pinta Eun Tak.
Baiklah”, jawab Kim Shin.
Berapa banyak pengantin yang kau miliki?” tanya Eun Tak.
Kim Shin berhenti berjalan dan kemidian bebalik memandang Eun Tak.
Kaulah yang pertama dan yang terakhir”, ucap Kim Shin.
Aku bisa saja jadi yang pertama, tapi kau tahu dari mana kalau aku yang terakhir?” tanya Eun Tak.
Karena aku maunya begitu”, ucap Kim Shin dan membuat Eun Tak tersentuh. (Jangankan Eun Tak eke aja tersentuh......^^)

Bagaimana jika... aku menolak menjadi pengantinmu? Apa yang akan terjadi?” tanya Eun Tak.
aku tidak bisa menarik pedang ini... karena hanya kau yang bisa menariknya. Aku harus menarik pedang ini agar...agar aku... lebih tampan. Aku tidak Tampan sekarang”, jelas Kim Shin.
Apa begitu? Kau taulah, pangeran terkutuk yang dalam cerita dongeng... akan kembali jadi diri mereka yang sesungguhnya setelah mereka menemukan cinta sejati. Pangeran katak kembali menjadi pangeran sesungguhnya. Si buruk rupa dalam ‘Beuty and The Beast’ kembali menjadi seorang pangeran. Goblin kembali menjadi sapu terbang... Lain kali saja kita cabut pedangnnya. Kita akan melakukannya kalau kita sedang butuh sapu terbang”, jelas Eun Tak.
Kim Shin pun tertawa mendengarnya. Eun Tak bingung melihat Kim Shin. Kim Shin mengatakan kalau Eun Tak tidak tahu apa-apa dan dia hari ini sangat ingin tertawa dengan Eun Tak malam ini. (Ahjussi..... senyummu melelehkan duniaku...^0^). Eun Tak memberi ide jika mencabut pedangnya pada saat salju pertama turun saja. Kim Shin pun menyetujuinya.



Eun Tak pulang dari sekolah melihat heran karena banyak orang berkumpul dan berselfie. Dan ternyata bunga sedang bermekaran. Eun Tak pun tersenyum bahagia melihatnya.




Di kamar Kim Shin Deok Hwa memarahi Kim Shin dan menunjukan berita dikoran. Akibat dari Kim Shin mabuk, bunga-bunga bermekaran pada saat musim gugur. Kim Shin meyakinkan Deok Hwa kalau dia tidak mabuk, ini adalah efek dari dia minum obat penenang. Deok Hwa bertanya mengapa Kim Shin menjadi seperti ini, dan Kim Shin pun tidak tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya dan kembali berbaring.



Deok hewa dan Kim Shin masuk ke sebuah restoran, dan ternyata Wang Yeo juga ada di restoran tersebut tetapi Deok Hwa tidak bisa melihat Wang Yeo karena dia sedang memakai topinya.
Kenapa kita bertemu disini?” tanya Kim Shin pada Wang Yeo
Siapa?” tanya Deok Hwa merasa Kim Shin bertanya ke dirinya.
ini episode terakhir. Aku tidak bisa melewatkan episode terakhir drama yang ditayangkan pagi-pagi”, ucap Wang Yeo.



 “Setiap orang pasti mempunyai bekas luka di dalam hati mereka”, ucap pemeran wanita dan meyiram air minumnya ke pada si tokoh prianya.

Wang Yeo menonton dengan serius begitu juga dengan Deok Hwa


 “Setiap orang pasti mempunyai bekas luka di dalam hati mereka”, ucap pemeran wanita dan meyiram air minumnya ke pada si tokoh prianya.



“Eun Bi adalah putri Hye Jin”, ucap si pemeran wanitanya memberi tahu si pemeran pria.

Semua orang yang menonton drama tersebut terkejut tak menyangka. 




Kim Shin memegang kepalanya mencoba menginggat apa yan terjadi semalam. Deok Hwa yang berada dibelakang Kim Shin bertanya apakah kim Shin ingin pulang? Sambil memminum susunya. Kim Shin berbalik dan melihat Deok Hwa yang lagi meminum susu langsung terkejut dan berteriak karena dia menginggat yang terjadi semalam bersama Eun Tak.
“Apa kau terkejut karena Eun Bi anaknya Hye Jin?” Tanya Wang Yeo.
“Apa ini? Ingatan apa ini?” ucap Kim Shin masih syok
“Apa? Apa itu?” Tanya Deok Hwa penasaran.    

Kim Shin menginggat dengan jelas apa yang ia katakan pada Eun Tak mengenai pengantin goblin dan menarik pedangnya. Kim Shin berteriak dan merasa panik karena kelakuannya semalam. Lalu bertanya pada Wang Yeo. “Bagaimana ini?” ucap Kim Shin panik.
“Apa? Ada apa?” Tanya Deok Hwa penasaran
“Aku cerita padanya soal menarik pedangnya” ucap Kim Shin semakin panik.



Deok Hwa yang melihat kelakuan pamannya dan berbicara sendirian menanyakan keadaannya apakah baik-baik saja.
“Berpikir positif saja. Kau itu sudah menjalani kehidupan yang cukup lama”, ucap Wang Yeo menasehati.
“Bicara sperti itu lagi, akan kubakar topimu!” ucap Kim Shin emosi.



Kebetulan ada bapak-bapak lewat dan terkejut karena melihat Kim Shin memarahinya. Deok Hwa member tahu bapak tersebut bahwa ia juga tidak kenal dengan Kim Shin dan bapak tersebut pergi dengan melihat ameh tingkah Kim Shin. Wang Yeo yang melihatnya hanya bisa tertawa mengejek, kemudian ia pamit pergi. Kim Shin kesal dan ingin membakar topi Wang Yeo. Kemudian melihat Deok Hwa dan membalas perbuatan Deok Hwa kemudian bertanya siapa Deok Hwa dan apakah mengenal dirinya. Lalu Kim Shin pun pergi sambil menghentakan suaranya kepada Deok Hwa.


Sunny didandani oleh seorang SPG. SPG tersebut mengatakan bahwa Sunny sangat cantik dan cocok dipakaikan make up apapun. SPG bertanya apakah Sunny ingin bertemu dengan seorang pria?. Sunny mengatakan bahwa ia berdandan menunggu telepon agar dia mendapatkan pacar. Tapi Sunny sudah menduga ia tidak akan di telpon dan bertanya kepada SPG kenapa bisa seperti itu. SPG tersebut mengatakan bahwa itu trik tarik ulur. 



Sunny pun akhirnya memikirkan jika Wang Yeo mengulur, dan dia berarti harus menariknya.
Sunny mendatangi jembatan penyebrangan dan menunggu apakah ia akan bertemu dengan Wang Yeo.


Wang YEo yang sedang berjalan-jalan melihat banyak orang yang berwajah Sunny. Sunny membeli ubi bakar, Sunny keluar dari toko, Sunny yang menelpon di telpon umum. Dan betapa syoknya Wang Yeo dan langsung menutup wajahnya menggunakan topinya.


Di restoran, Sunny dan Eun Tak duduk menatap keluar jendela. Eun Tak bertanya apakah Sunny sedang menunggu seseorang. Sunny juga tidak tahu sedang menunggu siapa. Eun Tak menebak bahwa Sunny sedang menunggu pangeran berkuda putih. Tapi Sunny tidak suka dengan pria yang lebih muda dan berkata menyukai raja berkuda putih.


Di kelas, Eun Tak membaca kembali kartu nama milik kakek Deok Hwa, Yoo Shin Woo. Eun Tak teringat nama-nama pada batu nisan yang dikunjungi Kim Shin pada saat di Kanada.


Teman yang selalu jahat pada Eun Tak merebut kartu nama dari tanggan Eun Tak. Ia menuduh Eun Tak berkencan dengan banyak pria, mulai dari pria yang mengantar Eun Tak ke sekolah sampai Ahjussi yang menemaninya jalan di malam hari.

Tanpa sadar ada yang menyelipkan rokok di tangan temannya tersebut dan ia tidak sadar menghisap rokok tersebut. teman-temannya yang melihat terkejut termasuk Eun Tak. Kemudian ia tersadar bahwa ia memegang sebatang rokok. Lalu wali kelasnya masuk dan memergoki dirinya sedang merokok dikelas. Tetapi dirinya tanpa sadar meminta api kepawa wali kelasnya tersebut. Wali kelaspun semakin marah dan menyuruh ikut dengannya ke kantor. Temannya tersebut tetap mengelak dan menuduh bahwa yang dipegangnya adalah milik Eun Tak. Kemudian ada teman sekelas Eun Tak angkat bicara membela Eun Tak kalau itu bukanlah milik Eun Tak. 


Ternyata yang mengerjai adalah ke 4 hantu yang biasa bicara dengan Eun Tak.


Para hantu it uterus mengikuti Eun Tak sampai di luar gedung sekolah dan menunggu ucapan terima kasih dari Eun Tak. Eun Tak awalnya tidak menghiraukan mereka kemudian berbalik mengucapkan berterima kasih dengan suara pelan dan takut ada yang mendengar. Para hantu sangat senang mendengar ucapan terima kasih Eun tak, tiba-tiba ketakutan dan secepat kilat pergi.


Ternyata Kim Shin datang menggunakan mobil mewah berwarna putih menjemput Eun Tak. Asli Guantengnya pada saat keluar dari mobil dan pake kacamata hitam.



“Katamu kau jarang naik mobil”, ucap Eun Tak.
“Aku ingin memamerkan mobilku saja”, jawab Kim Shin.
“Kau punya SIM?” Tanya Eun Tak.
“Kau anggau aku ini apa?” Tanya Kim Shin balik.
“Aku menganggapmu pemabuk semalam”, ucap Kim Shin.
“Aku tidak melakukan apapun semalam kan?” Tanya Kim Shin.
“Kau tidak ingat?” Tanya Eun Tak.
“Tak bisakah kau lihat kalau aku menyesal menginggat semuanya?” ucap Kim Shin.
“Apa kau sudah makan sesuatu buat menghilangkan mabukmu? Kau tidak lapar?” ucap Eun Tak.
“Kenapa kau selalu menanyaiku itu tiap kali aku menemuimu? Tidak bisakah kau makan dulu sebelum kita bertemu?” tanya Kim Shin emosi.
“Tidak bisakah kau mengerti kalau aku ini ingin makan bersamamu? Kalau tidak mau ya sudah”, ucap Eun Tak.
“Kau mau apa? Daging sapi?” Tanya Kim Shin.
“Daging sapi? Aku tadinya tidak mau itu, tapi itu ide yang bagus juga”, ucap Eun Tak semangat.

Kim Shin tersenyum mendengarnya dan memberhentikan mobilnya di tepi jalan. Kemudian menyuruh Eun Tak jangan turun dahulu, karena ia akan membukakan pintu untuknya.

Kim Shin pun membuka pintu mobil untuk Eun Tak dan dengan cepat mereka sudah ada di Kanada. Eun Tak sangat senang karena kembali lagi ke kota tersebut. 


Di dalam restoran Eun Tak memuji pisau untuk memotong dagingnya dan menunjuk kearah Kim Shin. Sontak Kim Shin terkejut dan ketakutan, kemudian meminta Eun Tak untuk segera menurunkannya. Eun Tak yang melihat ekspresi takut Kim Shin semakin mengerjainya. Kim Shin menyuruh Eun Tak segera makan.
“Bisa kau jelaskan padaku… bagaimana bentuk pegangan pedang ini?” Tanya Kim Shin sambil menunjuk dadanya.
“jangan bilang… kau tak percaya aku?”, ucap Eun Tak kemudian menancapkan pisaunya ke daging dan membuat Kim Shin terkejut.
“Jangan marah… alangkah baiknya kalau kau menjelaskan semuanya secara rinci”, ucap Kim Shin.
“Itu artinya tidak percaya. Aku melihat… ada harimau dipegangannya”, ucap Eun Tak.
“Benarkah? Ini memang harimau putih. Harimaunya kelihatan hebat sekalikan?”, ucap Kim Shin.
“Tentu saja”, ucap Eun Tak.

Eun Tak pun bercerita bahwa ia sudah mencari tahu latar belakang Kim Shin, tetapi tidak menemukan cerita soal pedang tersebut. bagaimana pedang tersebut bisa tertusuk dan melekat dibadan Kim Shin.
“Siapa yang melakukannya?” Tanya Eun Tak penasaran.
“Seorang yang tak pernah kusangka melakukannya”, jawab Kim Shin.
“Berarti ini kisah tragis. Kalau begitu, kita tak usah membicarakan itu. Berapa umurmu sebenarnya?”, ucap Eun Tak
“939 tahun”, ucap Kim Shin.

“Itu ternyata lebih tragis lagi, maaf..”, ucap Eun Tak sedih



Eun Tak mengatakan betapa senangnya Kim Shin karena bisa hidup lama, tidak tua, kaya dan juga memiliki pengantin.

“Apa kau ingin hidup selama ini? Meskipun itu artinya kau akan menjadi satu-satunya orang yang terjebak dalam waktu?” Tanya Kim Shin.
“Tapikan ada Ahjussi. Kau berada disisiku. Aku tidak keberatan hidup selamanya kalau bersama Ahjussi”, ucap Eun Tak. Kim Shin pun tersentuh dengan ucapan Eun Tak.

Eun Tak menceritakan bahwa Kim Shin itu sangat ceria, padahal masa lalu Kim Shin kelam dan gelap. Kim Shin pun berkata karena sudah hampir 1000 tahun lamanya dia hidup dia tidak bisa terus-terusan bersedih. Karena ia adalah seorang goblin yang pemberani menerima nasibnya. Kim Shin bahkan mengatakan kesedihan terdalampun tidak bisa bertahan selama seribu tahun dan cinta yang paling mendalam juga tidak bisa bertahan selama seribu tahun. Eun Tak tidak setuju dengan ucapan Kim Shin.

“Tidak setuju yang mana? Kesedihan atau cinta?” Tanya Kim Shin.
“Cinta yang sedih. Kau mau taruhan”, ucap Eun Tak.
“Taruhan apa? “Berapa banyak yang sudah kau cari tahu? Apa lagi yang kau tahu?” Tanya Kim Shin.
“Kau sudah lama sekali hidup sendirian. Kau kesepian, pikiran mu berubah-ubah… pemarah, kau bagaikan tempat yang gelap dan lembab”, ungkap Eun Tak.
“Kenapa kau Cuma menyebutkan yang jelek-jelek saja?” Tanya Kim Shin kesal.
“Kau mendatangkan keberuntungan dan kesialan kepada manusia. Dan kau tidak berkeluarga. Mungkin itu sebabnya kau meninggalkanku sendirian waktu itu dihotel”, ungkap Eun Tak.
“Aku saat itu mengambil tindakan yang tepat. Kau seharusnya mengkhawatirkan dirimu”, ucap Kim Shin.
“Mengkhawatirkan apa?” Tanya Eun Tak.
“Kau tidak perlu melakukannya kalau kau tak mau. Aku tidak akan memaksa”, ucap Kim Shin.
“Melakukan apa?” Tanya Eun Tak.

“menjadi pengatin goblin”, jawab Kim Shin.




Eun Tak kesal dan berangapan bahwa Kim Shin tidak ingin Eun Tak menjadi pengantinnya. Kemudian bertanya apakah ia tidak cukup baik dan tidak cantik untuk kim shin, apakah ada wanita lain yang disukai Kim Shin, atau karena Kim Shin tidak menyukainya.

“Aku bisa melihat pedangnya. Aku menarik pedangnya. Bukankah seperti itu urutannya. Aku akan membuktikan padamu kalau aku ini memang pengantin goblin… dengan cara menarik pedang itu. Dan kita lihat apa kau menjadi tampan atau tidak”, ucap Eun Tak kemudian mendekati Kim Shin dan ingin mencabut pedangnya.


Kim Shin berlari menghindari Eun Tak dan memintanya untuk membicarakan terlebih dahulu. Eun Tak meminta Kim Shin mengeluarkan emas batangan atau tongkat ajaibnya. Kim Shin mengatakan bahwa ia tidak memiliki tongkat ajaib, kemudia membuat air menjadi pedang. Eun Tak pum memuji bahwa Kim Shin sangat keren. Dan Kim Shin mulai tersipu malu. Kemudian Kim Shin menghilangkan lagi pedangnya dan menjadi air lagi dan dipercikan air tersebut pada Eun Tak. Eun Tak ingin membalas tetapi tidak berhasil, karena Kim Shin dengan cepat menghilang menghindari serangan Eun Tak dengan kekuatannya. Eun Tak kesal karena kim Shin menggunakan kekuatannya sedangkan ia seorang pengantin goblin tetapi tidak memiliki kekuatan apapun, yang ada hanya bisa melihat hantu saja. Kim Shin pun bertanya apakah Eun Tak ingin memiliki kekuatan, dan Eun Tak menjawab dia berharap bisa membuat emas batangan.


Eun Tak meminta Kim Shin menunggunya, karena ia akan pergi kesuatu tempat. Kemudian memberikan bukunya untuk dibaca Kim Shin agar tidak bosan menunggunya. Eun Tak pergi ke sebuah Hotel dan menuliskan suatu surat untuk seseorang. Kemudian meninggalnya di kotak surat.




Kim Shin pun membaca buku tersebut, kemudian dari jauh Eun Tak memanggilnya. Kim Shin menoleh ke arah Eun Tak yang melambaikan tangan ke arah Kim Shin. Kim Shin terpana memandang senyuman Eun Tak.

“Masa tidak sebanding dengan volume”, ucap Kim Shin dalam hati.

Lampu berubah hijau, dan Eun Tak pun melangkah menyebrangi jalan. Setiap line jalan yang diinjak oleh Eun Tak berubah warna. Melihat itu Eun Tak sangat senang dan menyangka ini adalah perbuatan Kim Shin.

“Seorang gadis kecil seperti bunga lembayung…”
“Seorang gadis yang bergerak seperti kelopak bunga…”
“Menarikku ke arahnya dengan kekuatan yang lebih dibandingkan massanya.”
“Sama seperti itulah… seperti teori apel Newton…”     
“Aku berlari ke arahnya tanpa henti sampai aku jatu hati padanya…”
“Dengan suara debaran…”



Eun Tak berlari ke arah Kim Shin dan menanyakan apakah itu perbuatan Kim Shin. Tapi tidak di jawab oleh Kim Shin, karena pikiran Kim Shin sedang melayang mengingat saat ia meninggal.

“Jantungku terus memantul antara langit dan tanah”

“Dia cinta pertamaku…”, Ucap Kim Shin dalam hatinya.




***all images credit and content copyright tvN ***


Bersambung episode 5......

Thursday 22 December 2016

Sinopsis Goblin Episode 4 Part 1



Eun Tak memberi tahu Kim Shin bahwa ia mengetahuinya sejak pertama kali bertemu dengan kim Shin. Kemudian bertanya apakah dirinya bukan pengantin goblin. Kim Shin mengatakan bahwa benar Eun Tak memang pengantin goblin.
Apakah aku berharga bagimu sekarang? Kau tak jadi pergi?” ucap Eun Tak
Ya, untuk sementara ini. Aku mungkin harus pergi sejauh mungkin”, ucap Kim Shin
Kim Shin bertanya kenapa tidak memberitahunya sejak awal kalau melihat pedangnya. Eun Tak memberikan alasan dia tidak memberi tahu Kim Shin dengan alasan kesopanan. Karena menurutnya tidak sopan baru pertama kali bertemu langsung menanyai seperti itu dan juga dirinya takut sesuatu akan terjadi padanya jika mengatakan hal tersebut. Eun Tak bertanya kepada Kim Shi apa yang harus ia lakukan sekarang. Dan kim shin menyuruh Eun Tak menunggu di luar.



Kim Shin berlari masuk kekamar Wang Yeo, Wang Yeo yang ingin tidur menjadi terkejut.
Dia melihat pedangnya. Dia menunjuk pedangnya seperti ini”, ucap Kim Shin mencontohkan.
Baguslah. Keluarlah kau sekarang”, ucap Wang Yeo.
Dia melihat pedangnya. Dia memang pengantinku. Berarti, aku akan mati” ucap kim Shin.
Terus apa? Bukankah bagus begitu? Bukankah itu alasannya kau mencari pengantinmu? Seorang penganti yang akan mengubahmu menjadi abu” teriak Wang Yeo.




Kim Shin mengatakan memang sedang mencari pengantinnya, tapi kemudian bingung karena sebagian dirinya lega karena segera mengakhiri kehidupan abadinya, tapi ada sebagian lagi dari dirinya yang masih ingin hidup. Wang Yeo pun berbaik hati mengatakan agar dia saja yang membawa Eun Tak, karena sudah tugasnya dari sejak lama. Kim Shin merasa lega dan ingin berterima kasih dengan mencoba memeluk Wang Yeo tetapi tidak jadi karena Wang Yeo menghindari. Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi dan mengejutkan keduannya
Kematian memanggilku”, ucap Kim Shin ketakutan.
Itu artinya kematian yang tulus karena kematian menjemputmu dengan membunyikan bel. Tenanglah, kau tidak pernah bilang sesuatu yang kejam padanya ka?” ucap Wang Yeo.
Kim Shin pun menginggat dan sudah banyak kata-kata kejam yang sudah ia lontarkan kepada Eun Tak.




Kim Shin memarahi Eun Tak karena tak sabaran. Wang Yeo yang bersamanya juga menginggatkan agar Kim Shin bersikap lebih kasar kepada Eun Tak. Eun Tak pun menjawab kalau dia tidak bisa sabar karena telah lama menunggu dan meminta Kim Shin untuk membawanya ataupun mengadopsinya dan tinggal di rumahnya karena ia tidak memiliki siapa-siapa lagi. Eun Tak pun menceritakan kisah hidupnya kepada Kim Shin dengan tujuan bisa membujuk Kim Shin dan tidak memberikan kesempatan Kim Shin untuk bicara. 




Kim Shin menanyakan apakah Eun Tak tidak takut tinggal serumah dengan malaikat kematian. Eun tak menoleh ke Wang Yeo dan langsung beralasan dia akan mati dijalan jika tidak tinggal dirumah Kim Shin. Wang Yeo pun Akhirnya angkat bicarasebagai sahabat, tapi sebelum sempat menjelaskan Kim Shin pun langsung memotong omongan Wang Yeo dan menyuruk Eun Tak masuk ke dalam rumah. Kim Shin merasa perlu bicara kembali dengan Wang Yeo.




Eun Tak yang baru masuk ke rumah Kim Shin terkagum-kagum dengan isi rumah Kim Shin dan segera menjelajahi rumahnya.


Kim Shin memarahi Wang Yeo dan mengatakan persahabatan macam apa yang berlangsung kurang dari 5 menit dan memarahi mengapa berkata seperti itu kepada Eun Tak. Kim shin menyuruh Wang Yeo untuk tidak keluar dari kamarnya. Wang Yeo pun menanyakan apakah Kim Shn sudah punya solusinya. Kim Shin mengatakan bahwa dia sudah menemukan solusinya, tetapi akan dianggap sebagai orang yang matrealistis oleh Eun Tak.


Aku memilih no 2. 5 juta won, ucap Kim Shin menyodorkan amplop pada Eun Tak.
Eun Tak menolak amplop tersebut dan merasa sudah lupa dengan yang ia katakan tadi dan situasinya sudah beda karena Eun Tak sudah di dalam rumah Kim Shin. 




Eun Tak dengan senang mengungkapkan bahwa ini adalah rumah yang sempurna untuk mebesarkan anak dan menanyakan tipe wanita yang disukai Kim Shin untuk menjadi istrinya. Kim Shin hanya bisa tertegun mendengar ucapan Eun Tak dan berkata bukankah dia bukan termasuk tipenya Eun Tak. Eun Tak mengatakan saat itu hanya bercanda.
'Ahjussi, kau itu sangat tampan, kau itu sangat keren. Aku jadi tidak perlu melihat bintang di langit. Karena apa? Karena aku hanya perlu memandang matamu saja. Ahjussi, kau bisa dengan pikiranku?' ucap Eun Tak dalam hati pada Kim Shi.
Kim Shin yang dari tadi diperhatikan Eun Tak merasa heran dan bertanya apa yang dilakukan oleh Eun tak. Eun Tak pun senang mengira ucapan hatinya tadi telah didengar oleh Kim Shin. Kim Shin pun akhirnya menjelaskan bahwa ia telah berbohong bisa membaca pikiran Eun Tak. Eun Tak pun marah karena selama ini ia selalu berhati-hati untuk tidak memikirkan Kim Shin taku Kim Shin mendengar isi hatinya, dan kim Sin pun jadi tersentuh karena Eun Tak selalu memikirkannya.




Eun Tak dibawa oleh Kake Deok Hwa ke hotel, kemudian Deok Hwa masuk memanggil kakeknya. Deok Hwa dan Eun Tak terkejut karena pernah bertemu sebelumnya. Deok Hwa bertanya kepada kakeknya kenapa Eun Tak bisa ada disitu. Kakeknya mperkenalkan kepada Eun Tak Deok Hwa adalah cucu yang telah ia ceritakan dan dia akan melakukan apa saja yang Eun Tak perintahkan. Deok Hwa komplain kepada kakeknya kenapa ia harus menuruti semua perintah Eun Tak dan kakeknya mengatakan apakah Deok Hwa tidak memerlukan kartu kreditnya lagi. Dengan sigap Deok Hwa menyapa Eun Tak dan berjanji akan melayani Eun Tak dengan baik. 




Kakek pun memberikan kartu namanya kepada Eun Tak agar bisa dihubungi jika ada perlu dengannya dan menyuruh Eun Tak istirahat.




Eun Tak sangat senang melihat kamarnya yang besar. Ia langsung berlari ke kamar mandi dan memakai handuk baju kemudian bergaya seakan-akan dia baru selesai mandi, kemudian mengganti sepatunya dan masuk kembali kekamar mandi dan keluar seolah-oleh ia telah selesai keramas. Kemudian mencoba tempat tidurnya yang besar, tetai merasa kesepian karena ia sendirian di kamar yang besar.




Deok Hwa bertanya pada kakeknya Eun Tak itu siapa? Tapi kakeknya hanya menjawab Deok Hwa tidak perlu tahu dan harus fokus melaksanakan perintah Eun Tak, karena ada hal yang penting tergantung pada dirinya. Deok Hwa pun penasaran dan menanyakan hal penting apa?. Kakek pun menjawab kartu kredit Deok Hwa. Deok Hwa penasaran dan mengatakan tidak mungkin seorang ahli waris kaya raya bergantung kepada perempuan untuk memutuskan ia dapat kartu kredit atau tidak.




Deok Hwa datang menemui Kim Shin ingin mengadu, tetapi sesampainya dirumah ia melihat Kim Shin sedang ingin makan obat dan bertanya apakah Kim Shin sedang sakit.
Ini buat gangguan saraf, ini buat gangguan bipolar, dan ini buat insomnia”, tunjuk kim Shin lalu memakannya.
Kim Shin menjelaskan bahwa dirinya hal aneh, kadang merasa senang, habis itu sedih, habis itu merasa kesepian, kemudian merasa kegirangan dan juga tidak bisa tidur dan juga berat badannya turun. 




Deok Hwa mengira keadaan Kim Shin seperti itu diakibatkan oleh Wang Yeo dan ingin memarahinya. Kemudian Wang Yeo pun datang keadaannya pun sama dengan apa yang terjadi dengan Kim Shin. Hal tersebut membuat Deok Hwa heran.




Eun Tak sedang berada di resturan Sunny. Seperti biasa tidak ada seorangpun pelanggan yang datang ke restoran tersebut. Saat Eun Tak bekerja, acara ditelevisi sedang membahas tantang kesehatan jiwa dan yang jadi nara sumbernya adalah wanita misterius (kadang-kadang jadi cantik, kadang-kadang berubah menjadi nenek-nenek)

Eun Tak tidak memperhatikan acara tersebut tetapi malah teringat akan tanda lahirnya dan kemudian menyentuhnya.

Wanita tersebut membicarakan tentang gangguan kecemasan, gangguan bipolar, dan insomnia yang menghantui masyarakat modern. Ia menginggatkan jika ada orang yang membeli barang berlebihan secara tiba-tiba harus dicegah karena itu termasuk hangguan bipolar.




Kim Shin dan Deok Hwa menonton acara tersebut dan ternyata Kim Shin telah melakukan hal tersebut, dan banyak tumpukan belanjaannya di belakang mereka. Deok Hwa hanya bisa menggeleng-geleng melihat kelakuan Kim Shin.

Gejala lainnya adalah kepercayaan diri yang ekstrim dan berlebihan. Lalu Kim Shin keluar dari kamarnya dan bergaya di depan Deok Hwa dan Wang Yeo kemudian bertanya apakah ingin ke sauna bersamanya?. Melihat kelakuan Kim Shin, Deok Hwa memberi ide kepada Wang Yeo untuk mengikatnya saja, dan Wang Yeo pun menyetujuinya kemudian pergi dan bergaya seperti Kim Shin. Deok Hwa melihat kelakuan Wang Yeo seperti itu pun menyebut mereka berdua aneh.




Dan Wanita tersebut menjelaskan lagi gejala utama dari ganguan saraf adalah hipokondria. Kim Shin mendekati Wang Yeo yang ingin minum susu, mengatakan bahwa akhir-akihr ini perutnya sakit dan meminta susu milik Wang Yeo. Wang Yeo yang tidak mau lalu meminum susunya hingga habis, melihat itu Kim Shin tersinggung dan memarahi Wang Yeo sampai hampir menanggis. Wang Yeo pun frustasi melihat kelakuan Kim Shin.




Eun Tak keluar dari hotel untuk pergi ke sekolah dan melihat langit tiba-tiba menjadi mendung. Eun Tak pun teringat dengan Kim Shin. 




Di rumahnya Kim Shin sedang memikirkan Eun Tak dan melihat daun maple yang diberikan oleh Eun Tak. Kemudian hujan pun turun yang menandakan suasana hati Kim Shin sedang sedih. Eun Tak yang melihat hujan turun mengatakan kalau hatinya sakit jika melihat Kim Shin sedih. Eun Tak marah sambil melihat ke langit menyuruh Kim Shin untuk mengatakan dengan jujur jika ia menolak Eun Tak dan jangan mendatangkan hujan karena akan membuat semua orang susah. 




Kemudian Eun Tak ingin mengambil payung dalam tasnya, tiba-tiba Deok Hwa muncul dengan mobil sport mewahnya. Dia datang menjemput Eun Tak dan akan mengantarnya ke sekolah takut nantinya Eun Tak akan mengadu pada kakeknya. Eun Tak merasa dia tidak akan mengadu dan menolak diantar oleh Deok Hwa. Tapi Deok Hwa mengatakan bahwa dia akan tetap mengantar Eun Tak karena ada orang lain yang akan mengadu jika tidak melakukannya.



Eun Tak datang ke sekolah diantar oleh Deok Hwa, para siswa melihat penasaran karena ada mobil sport mewah masuk kelingkungan sekolah mereka. Eun Tak yang malu terus menyembunyikan diri agar tidak kelihatan, dan memarahi Deok Hwa mengapa mengantarnya sampai depan pintu sekolah. Deok Hwa mengatakan harus mengantarkannya samai ke depan pintu sekolah agar semua orang tahu kalau dia ada pewaris kaya. Kemudian ia membukakan pintu mobil Eun Tak, dengan perasaan malu karena dilihat teman-temannya Eun Tak pun keluar dari mobil.




Bukankah itu Ji Eun Tak?” teriak teman yang selalu jahat dengan Eun Tak dan memandang tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Aku harus pergi”, ucap Eun Tak tak enak.
Apa kau Ji Eun Tak?” tanya Deok Hwa yang terkejut mengetahuinya.
Ya, maaf aku telat berkenalan denganmu. Aku Ji Eun Tak”, ucap Eun Tak.
Jadi kau si Shabashaba itu? Kau selalu menangis ya? Jadi kau membeli buku goblin itu karena... Ah, kau ternyata sudah kenal pamanku selama ini. Semuanya perlahan-lahan mulai terbongkar”, ucap Deok Hwa.
Pamanmu?” tanya Eun Tak
Bibimu kemana? Hukuman itu, emas?” tanya Deok Hwa penasaran
Hukuman? Emas? Apa bibiku harus membayar denda?”, ucap Eun Tak bingung.
Entahlah,aku hanya ingin tahu hukuman apa yang diberikan paman pada mereka”, jelas Deok Hwa penasaran.




Di toko emas bibi Eun tak dan kedua anaknya ingin menjual emas yang diambilnya. Pegawai toko bertanya dari mana mereka mendapatkan emas tersebut. Bibinya pun dengan gugup menyuruh pegawai toko membawanya dan jangan menanyainya macam-macam, jika tidak ia akan mencari toko emas lain. Pegawai toko pun langsung memberitahu bahwa emasnya sangat bagus. Bibi dan kedua anaknya tersenyum lega dan mengatakan bahwa itu adah warisan. Pegawai tokopun mulai curiga bertanya ada apa dengan wajah anak perempuannya. Anak perempuannya langsung mengatakan bahwa ia ditampar oleh ibunya dan ibunya pun langsung menyuruhnya diam. Pegawai toko menyuruh mereka menunggu karena ia akan menguji emas tersebut.




Ternyata pegawai tadi melaporkan bibi dan kedua anaknya karena telah mencuri emas. Di kantor polisi bibinya tidak terima dikatakan pencuri, ia menjelaskan bahwa ia mengambil emasnya dari laci keponakannya. Polisi pun bertanya kenapa ia berbohong saat di toko emas dan mengatakan bahwa emas batangan tersebut adalah warisan. Bibinya beralasan bahwa ia tidak mengatakan itu warisannya tetapi itu warisan milik keponakannya. Polisi pun menanyakan tangal lahir dari keponakannya. Bibi Eun Tak tidak bisa menyebutkan dan juga lupa dengan nama keponakannya, ia bertanya kepada kedua anaknya dan hasilnya juga sama mereka juga tidak tahu namanya. Polisi membentak memarahi mereka karena sedang mempermainkan polisi, kemudian menjelaskan bahwa itu adalah emas yang dibuat bank korea dan seharusnya disimpan di bank Federal New York dan bibinya mencurinya lagi dari Eun Tak. Bibinya meyakinkan polisi bahwa ia tidak mencuri dan bisa menanyakan sendiri pada keponakannya, kemudian polisi meminta alamat Eun Tak tetapi bibinya tetap tidak bisa menyebutkannya dan bertanya pada anaknya dimana alamat rumahnya dulu. Bahkan anaknya pun lupa kalau ia dulu pernah punya rumah. Ternyata mereka semua diberi hukuman oleh Kim Shin menjadi lupa.




Di ruang makan Deok Hwa bertanya pada Wang Yeo apakah benar Eun Tak itu pengantin pamannya dan kenapa bisa Eun Tak jadi pengantinnya. Wang Yeo menjawab tidak tahu tetapi pikirannya melayang kemana-mana. Deok Hwa pun menegur Wang Yeo karena piringnya membeku, dan menginggatkan bahwa itu piring favorit Kim Shin karena di membeli pada masa pemerintahan Raja Louis XIV. Wang Yeo dengan tatapan lemahnya memanggil Deok Hwa, dan Deok Hwa agak ketakutan kemudian menanyakan apakah sikap Wang Yeo seperti itu dikarenakan wanita yang membuat Wang Yeo menangis pada saat pertama kali melihatnya. Wang Yeo terkejut mendengar pertanyaan Deok Hwa. Deok Hwa meminta Wang Yeo untuk menginggat kemungkinan ia pernah bertemu ataupun melukai wanita tersebut sebelumnya dan yuruh Wang Yeo bertangung jawab akan hal tersebut. Wang Yeo pun menjelaskan bahwa saat ia bertemu wanita tersebut tampak riang sekali dan memperagakan bagaimana wanita tersebut memperkenalkan diri. Kemudian mengatakan bibirnya sambil memonyongkan bibirnya seperti yang dilakukan Sunny. Deok Hwa yang penasaran memarahi Wang Yeo karena ceritanya tidak tuntas. Wan Yeo pun marah dan membuat piringnya retak, melihat itu Deok Hwa ketakutan dan mengatakan tidak akan bertanya lagi kemudian pergi.



Wang Yeo pun pergi ke jembatan penyebrangan dengan tujuan agar bertemu dengan Sunny, tetapi Sunny tidak muncul.



Seorang pria tua yang sakit keras dan di temani oleh istrinya. Tak lama pria tersebut meninggal.


Kim Shin berpakaian rapi menggunakan jas hitam terlihat sedih. Kebetulan saat Kim Shin keluar dari kamarnya Wang yeo baru pulang dan bertanya Kim Shin mau pergi kemana karena berpakaian sangat rapi.
Kau mau menikah atau menghadiri pemakaman? Apa ini yang mereka maksud kalau pernikahan itu bagaikan kuburan?” ejek Wang Yeo.
Ku peringatkan sekarang. Kuharap kau jujur menjawab pertanyaanku. Kau juga bekerja di luar negeri,’kan? Atau kau tak bisa bahasa inggris?” ucap Kim Shin
What? Pardon?” ucap Wang Yeo memamerkan keahliannya.
Pengucapanmu bagus juga. Sayangnya aku butuh bantuanmu”, ucap Kim Shin.
Kenapa? Kau mau mati di luar negeri?” ledek Wang Yeo.
Kim Shin tidak mau meladeni lagi dan hanya diam saja.



Eun Tak pulang dari sekolah membuka pintu apartemennya tidak ada siapapun di ruangannya. Eun Tak pun belajar sendirian merasa sepi dan mengumpat karena Kim Shin meninggalkannya sendiri di apartemen.



Eun Tak pun kemudian pergi ke Rumah Kim Shin mukul-mukul pintunya menyuruh Kim Shin keluar.
Buka pintunya! Aku di depan rumahmu. Kenapa kau menghindariku? Keluarlah! Aku tahu kau ada didalam”, teriak Eun Tak.
tetapi Kim Shin tidak ada dirumah. Eun Tak mengancam jika Kim Shin tidak keluar maka ia akan meniup lilin panjang dan besar yang ia pegang, kemudian memanggilnya di tempat yang memalukan. Dan Eun Tak pun memutuskan menunggu didepan rumah Kim Shin.


Pria tua yang tadi meninggal membuka pintu ruangan tempat Wang Yeo biasanya membawa orang-orang yang telah meninggal. Ketika masuk pria tua tersebut berubah menjadi anak remaja. Ternyata remaja tersebut adalah remaja yang pernah bertemu dengan Kim Shin di eposode 1.
Dalam ruangan sudah tampak Kim Shin yang menunggunya. Remaja tersebut langsung duduk didepan Kim Shin dan menyapanya dan mengatakan Kim Shin tidak menua.



Sudah kubilang padamu jawaban soal nomor 17 itu 4. tapi kau tetap saja menulis 2”, ucap Kim Shin.
Seberapa kalipun aku mencoba, aku menjawabnya dua. Kalaupun aku tahu jawaban yang benar, aku selalu menjawab dua. Jadi aku tidak bisa menjawab dengan benar. Aku tidak bisa memecahkan soalnya”, jelas remaja tersebut.
Tidak. Kau memecahkan soal itu dengan sangat baik. Pilihanmu adalah satu-satunya jawaban dalam hidupmu”, jelas Kim Shin.
Ah, jadi begitu maksudnya”, ucap remaja tersebut senang mengatahuinya.
Kau jadi seorang pengacara rupanya. Kau sudah banyak membantu orang yang kesusahan”, ucap Kim Shin.
Aku ingin membalas budimu karena telah memberiku sandwich waktu itu. Juga, aku tidak punya pilihan lain lagi. Aku tahu kau selalu ada”, ucap remaja tersebut dan tersenyum pada Kim Shin. Dan Kim Shin pun membalas senyumannya.
orang-orang biasanya tidak bisa melupakan momen saat suatu keajaiban terjadi”, ucap remaja itu.
Aku tahu. Aku memberikan sandwich pada ribuan orang. Tapi sangat jarang melihat seseorang yang cepat maju sepertimu. Kebanyakan orang hanya berdiam dimomen keajaiban itu.. dan berharap keajaiban terjadi lagi padanya. Mereka selalu bilang mereka tahu kalau aku selalu ada bagi mereka. Seakan-akan aku berhutang suatu keajaiban pada mereka. Tapi kau mengubah hidupmu sendiri. Itu sebebnya aku selalu mendukungmu”, ucap Kim Shin.
Aku juga tahu itu. Sekarang aju harus kemana?” tanya remaja tersebut.



Kim Shin menyuruhnya pergi lewat pintu yang ia masuki tadi, karena dunia orang mati ada pintu disebelahnya. Anak tersebut tersenyum mendengarnya, kemudian berdiri dan pergi menuju pintu tersebut. saat ingin membuka pintu, anak tersebut berubah kembali menjadi pria tua. dia berbalik melihat Kim Shin dan tersenyum. Kemudian pria tua itupun pergi menaiki tanggan menuju akhirat.




Wang Yeo pun datang dan mengatakan pria tadi terlihat jelas aka pergi ketempat yang baik. Kim Shin pun sependapat dan berterima kasih kepada Wang Yeo. Wang Yeo ingin tahu kenapa Kim Shin mau melakukan hal tersebut, padahal itu tidak terlalu penting. Kim Shin membenarkan dan tidak akan sekeren itu jika melakukannya. Wang Yeo kesal mendengarnya dan terserah dengan Kim Shin.


***all images credit and content copyright tvN ***

Bersambung part 2