Kim
Shin mendatangi apartemen Eun Tak, tetapi ia hanya berdiri di lobi
hotel dan tidak berani menemui Eun Tak.
Tiba-tiba
Kim Shin melihat asap yang muncul, raut wajah Kim Shin tidak
menunjukan kalau ia senang beretmu dengan Eun Tak. Kim Shin pun
muncul di depan Eun Tak. Eun Tak bertanya dari mana Kim Shin karena
tidak ada dirumahnya. “Kenapa kau menghindariku?”, tanya Eun Tak
kesal.
“Aku
tidak menghindarimu. Aku sibuk”, jawab Kim Shin.
“Pasti
kau sibuk menghindariku. Kau itu tisak punya kerjaan. Apa aku
sudah...ditinggal olehmu?” ucap Eun Tak.
“Apa?”,
ucap Kim Shin.
“Terus
apa? Kau menghindariku karena kau bilang kau goblin dan bukan goblin.
Kau menghindariku karena aku bilang aku tidak bisa dan bisa melihat
pedangnya. Kau itu kekanak-kanakkan dan kejam sekali. Kalau kau
melarikan diri akan kutiup semua lilin-lilin ini”, ucap Eun Tak
kesal sambil menunjuk lilin-lilinnya.
Kim
Shin haya berkomentar lilinnya indah. Eun Tak mengatakan bahwa iya
tidak sedang ingin bercanda. Kim Shin pun bertanya dari mana Eun Tak
mendapatkan uang untuk membeli lilin-lilin itu. Eun Tak pun menjawab
uang dari Deok Hwa. Eun Tak memohon agar ia tinggal dengan kim Shin
saja, karena masih banyak kamar kosong dirumahnya. Kim Shin bertanya
kembali dari mana Eun Tak tahu, dan dijawab Eun Tak dari Deok Hwa
oppa. Kim Shin pun marah karena Deok Hwa ember....hahahaha...
Eun
Tak memarahi Kim Shin lagi karena memintanya menunggu, tetapi maksud
Kim Shin itu tidak jelas menunggu sampai kapan dan pada saat dia
menunggu hujan turun. Apakah Kim Shin sedih karena dirinya?. Kim Shin
pun menjawab bukan seperti yang Eun Tak pikirkan. Eun Tak meminta Kim
Shin mengatakan apa yang diinginkannya, karena dirinya sudah
mempersiapkan diri. Kim Shin bertanya kenapa Eun Tak yang harus
mempersiapkan diri, seharusnya dirinyalah yang harus mempersiapkan
diri. Kim Shin mengambil bir dan meminumnya, kemudian bertanya apakah
Eun Tak sudah makan?.
“Sejak
aku mengatakan bisa melihat pedang itu... sangat sulit memnemui
Ahjussi”, ucap Eun Tak sedih.
Eun
Tak pun penasaran kenapa Kim Shin harus mempersiapkan dirinya dan
meminta untuk mempersiapkan diri bersama. Kim Shin hanya diam
memperhatikan Eun Tak dan kemudian bertanya apakah Eun Tak ingin
makan Steak. Eun Tak tidak mau dan memintanya untuk makan makanan
lain saja.
Di
supermarket Eun Tak memakan sosis dan roti, kemudian mengatakan bahwa
banyak makanan mahal dirumah Kim Shin tapi dia tidak akan tergoda.
Kim Shin bertanya apakah hanya itu saja yang ingin dimakan, Kim Shin
akan membelikan apa yang diinginkan Eun Tak dambil menunjukan deretan
rak yang berisi kue semua. Kim Shin tersenyum dan mengatakan hanya
dengan sekali bayar semuanya bisa di beli.
Eun
Tak melihat Kim Shin berkelakuan aneh dan ternyata dia mabuk.
Kemudian ia menunjuk sikat gigi dan akanmembelikan semuanya untuk Eun
Tak. Lalu ia tertawa dengan keras.
Kim
Shin yang mabuk berjalan sempoyongan bersama Eun Tak. Eun Tak
menyuruh Kim Shin pulang tetapi ia tidak mau, ia mau mengantar Eun
Tak pulang.
Eun
Tak meragukan dirinya kalau dirinya adalah pengantin Kim Shin
walaupun kim Shin memintanya untuk menunggu. Termasuk tidak boleh
mendekati dan berkencan dengan pria lain. Kim Shin pun tertawa dan
mengatakan bahwa itu bukan sesuatu yang ia rekomendasikan. Eun Tak
penasaran dengan ketiga permohonannya yaitu kerja paruh
waktu,keluarga bibinya, dan pacarnya.
“Itu
tidak akan pernah terjadi dalam hidupmu. Jangan pernah menunggu kalau
itu akan kukabulkan”, ucap Kim Shin.
“Kenapa?”
tanya Eun Tak.
“Karena
aku tidak ingin itu terjadi”, jawab Kim Shin.
“Alasan
apa itu. Apa ahjussi menyukaiku?” tanya Eun Tak.
“Tidak”,
ucap Kim Shin.
“Tidak
yang keluar dari mulutmu biasanya bukan dalam arti yang sebenarnya”,
sindir Eun Tak.
Eun
tak pun pergi kemudian disusul oleh Kim Shin. Eun Tak ingin tahu apa
yang dilakukan Kim Shin selama ini. Kim Shin menjawab menunggu Eun
Tak, tetapi Eun Tak tidak percaya.
“Kalau
kau sedih hujan turun, tapi kalau bahagia apa yang akan terjadi?”
tanya Eun Tak penasaran
“Pass”,
Kim Shin tak mau menjawab.
“Jangan
bilang kau membuat bunga bermekaran”, duga Eun Tak.
“Tidak.
Pertanyaan berikutnya”, ucap Kim Shin.
“Kau
bisa terbang?” tanya Eun Tak.
“Gampang”,
jawab Kim Shin.
“Lain
kali kau harus terbang didepan mataku ya”, pinta Eun Tak.
“Baiklah”,
jawab Kim Shin.
“Berapa
banyak pengantin yang kau miliki?” tanya Eun Tak.
Kim
Shin berhenti berjalan dan kemidian bebalik memandang Eun Tak.
“Kaulah
yang pertama dan yang terakhir”, ucap Kim Shin.
“Aku
bisa saja jadi yang pertama, tapi kau tahu dari mana kalau aku yang
terakhir?” tanya Eun Tak.
“Karena
aku maunya begitu”, ucap Kim Shin dan membuat Eun Tak tersentuh.
(Jangankan
Eun Tak eke aja tersentuh......^^)
“Bagaimana
jika... aku menolak menjadi pengantinmu? Apa yang akan terjadi?”
tanya Eun Tak.
“aku
tidak bisa menarik pedang ini... karena hanya kau yang bisa
menariknya. Aku harus menarik pedang ini agar...agar aku... lebih
tampan. Aku tidak Tampan sekarang”, jelas Kim Shin.
“Apa
begitu? Kau taulah, pangeran terkutuk yang dalam cerita dongeng...
akan kembali jadi diri mereka yang sesungguhnya setelah mereka
menemukan cinta sejati. Pangeran katak kembali menjadi pangeran
sesungguhnya. Si buruk rupa dalam ‘Beuty and The Beast’ kembali
menjadi seorang pangeran. Goblin kembali menjadi sapu terbang... Lain
kali saja kita cabut pedangnnya. Kita akan melakukannya kalau kita
sedang butuh sapu terbang”, jelas Eun Tak.
Kim
Shin pun tertawa mendengarnya. Eun Tak bingung melihat Kim Shin. Kim
Shin mengatakan kalau Eun Tak tidak tahu apa-apa dan dia hari ini
sangat ingin tertawa dengan Eun Tak malam ini. (Ahjussi.....
senyummu melelehkan duniaku...^0^). Eun
Tak memberi ide jika mencabut pedangnya pada saat salju pertama turun
saja. Kim Shin pun menyetujuinya.
Eun
Tak pulang dari sekolah melihat heran karena banyak orang berkumpul
dan berselfie. Dan ternyata bunga sedang bermekaran. Eun Tak pun
tersenyum bahagia melihatnya.
Di
kamar Kim Shin Deok Hwa memarahi Kim Shin dan menunjukan berita
dikoran. Akibat dari Kim Shin mabuk, bunga-bunga bermekaran pada saat
musim gugur. Kim Shin meyakinkan Deok Hwa kalau dia tidak mabuk, ini
adalah efek dari dia minum obat penenang. Deok Hwa bertanya mengapa
Kim Shin menjadi seperti ini, dan Kim Shin pun tidak tahu apa yang
sedang terjadi pada dirinya dan kembali berbaring.
Deok
hewa dan Kim Shin masuk ke sebuah restoran, dan ternyata Wang Yeo
juga ada di restoran tersebut tetapi Deok Hwa tidak bisa melihat Wang
Yeo karena dia sedang memakai topinya.
“Kenapa
kita bertemu disini?” tanya Kim Shin pada Wang Yeo
“Siapa?”
tanya Deok Hwa merasa Kim Shin bertanya ke dirinya.
“ini
episode terakhir. Aku tidak bisa melewatkan episode terakhir drama
yang ditayangkan pagi-pagi”, ucap Wang Yeo.
“Setiap orang pasti mempunyai
bekas luka di dalam hati mereka”, ucap pemeran wanita dan meyiram air minumnya
ke pada si tokoh prianya.
Wang
Yeo menonton dengan serius begitu juga dengan Deok Hwa
Di kelas, Eun Tak membaca kembali kartu nama milik kakek Deok Hwa, Yoo Shin Woo. Eun Tak teringat nama-nama pada batu nisan yang dikunjungi Kim Shin pada saat di Kanada.
Ternyata yang mengerjai adalah ke 4 hantu yang biasa bicara dengan Eun Tak.
Eun Tak meminta Kim Shin menunggunya, karena ia akan pergi kesuatu tempat. Kemudian memberikan bukunya untuk dibaca Kim Shin agar tidak bosan menunggunya. Eun Tak pergi ke sebuah Hotel dan menuliskan suatu surat untuk seseorang. Kemudian meninggalnya di kotak surat.
***all images credit and content copyright tvN ***
Bersambung episode 5......
“Setiap orang pasti mempunyai
bekas luka di dalam hati mereka”, ucap pemeran wanita dan meyiram air minumnya
ke pada si tokoh prianya.
“Eun Bi adalah putri Hye Jin”, ucap si pemeran wanitanya memberi tahu si pemeran pria.
Semua orang yang menonton drama tersebut terkejut tak menyangka.
Kim Shin memegang kepalanya mencoba menginggat apa yan
terjadi semalam. Deok Hwa yang berada dibelakang Kim Shin bertanya apakah kim
Shin ingin pulang? Sambil memminum susunya. Kim Shin berbalik dan melihat Deok
Hwa yang lagi meminum susu langsung terkejut dan berteriak karena dia
menginggat yang terjadi semalam bersama Eun Tak.
“Apa kau terkejut karena Eun Bi anaknya Hye Jin?”
Tanya Wang Yeo.
“Apa ini? Ingatan apa ini?” ucap Kim Shin masih syok
“Apa? Apa itu?” Tanya
Deok Hwa penasaran.
Kim Shin menginggat
dengan jelas apa yang ia katakan pada Eun Tak mengenai pengantin goblin dan
menarik pedangnya. Kim Shin berteriak dan merasa panik karena kelakuannya
semalam. Lalu bertanya pada Wang Yeo. “Bagaimana ini?” ucap Kim Shin panik.
“Apa? Ada apa?” Tanya
Deok Hwa penasaran
“Aku cerita padanya
soal menarik pedangnya” ucap Kim Shin semakin panik.
Deok Hwa yang melihat kelakuan pamannya dan berbicara sendirian menanyakan keadaannya apakah baik-baik saja.
“Berpikir positif saja. Kau itu sudah menjalani kehidupan yang cukup lama”, ucap Wang Yeo menasehati.
“Bicara sperti itu lagi, akan kubakar topimu!” ucap Kim Shin emosi.
Kebetulan ada bapak-bapak lewat dan terkejut karena melihat Kim Shin memarahinya. Deok Hwa member tahu bapak tersebut bahwa ia juga tidak kenal dengan Kim Shin dan bapak tersebut pergi dengan melihat ameh tingkah Kim Shin. Wang Yeo yang melihatnya hanya bisa tertawa mengejek, kemudian ia pamit pergi. Kim Shin kesal dan ingin membakar topi Wang Yeo. Kemudian melihat Deok Hwa dan membalas perbuatan Deok Hwa kemudian bertanya siapa Deok Hwa dan apakah mengenal dirinya. Lalu Kim Shin pun pergi sambil menghentakan suaranya kepada Deok Hwa.
Sunny didandani oleh seorang SPG. SPG tersebut
mengatakan bahwa Sunny sangat cantik dan cocok dipakaikan make up apapun. SPG
bertanya apakah Sunny ingin bertemu dengan seorang pria?. Sunny mengatakan
bahwa ia berdandan menunggu telepon agar dia mendapatkan pacar. Tapi Sunny
sudah menduga ia tidak akan di telpon dan bertanya kepada SPG kenapa bisa
seperti itu. SPG tersebut mengatakan bahwa itu trik tarik ulur.
Sunny pun akhirnya memikirkan jika Wang Yeo mengulur, dan dia berarti harus menariknya.
Sunny mendatangi jembatan penyebrangan dan menunggu apakah ia akan bertemu dengan Wang Yeo.
Wang YEo yang sedang
berjalan-jalan melihat banyak orang yang berwajah Sunny. Sunny membeli ubi
bakar, Sunny keluar dari toko, Sunny yang menelpon di telpon umum. Dan betapa
syoknya Wang Yeo dan langsung menutup wajahnya menggunakan topinya.
Di restoran, Sunny
dan Eun Tak duduk menatap keluar jendela. Eun Tak bertanya apakah Sunny sedang
menunggu seseorang. Sunny juga tidak tahu sedang menunggu siapa. Eun Tak
menebak bahwa Sunny sedang menunggu pangeran berkuda putih. Tapi Sunny tidak
suka dengan pria yang lebih muda dan berkata menyukai raja berkuda putih.
Di kelas, Eun Tak membaca kembali kartu nama milik kakek Deok Hwa, Yoo Shin Woo. Eun Tak teringat nama-nama pada batu nisan yang dikunjungi Kim Shin pada saat di Kanada.
Teman yang selalu
jahat pada Eun Tak merebut kartu nama dari tanggan Eun Tak. Ia menuduh Eun Tak
berkencan dengan banyak pria, mulai dari pria yang mengantar Eun Tak ke sekolah
sampai Ahjussi yang menemaninya jalan di malam hari.
Tanpa sadar ada yang
menyelipkan rokok di tangan temannya tersebut dan ia tidak sadar menghisap
rokok tersebut. teman-temannya yang melihat terkejut termasuk Eun Tak. Kemudian
ia tersadar bahwa ia memegang sebatang rokok. Lalu wali kelasnya masuk dan
memergoki dirinya sedang merokok dikelas. Tetapi dirinya tanpa sadar meminta
api kepawa wali kelasnya tersebut. Wali kelaspun semakin marah dan menyuruh
ikut dengannya ke kantor. Temannya tersebut tetap mengelak dan menuduh bahwa
yang dipegangnya adalah milik Eun Tak. Kemudian ada teman sekelas Eun Tak
angkat bicara membela Eun Tak kalau itu bukanlah milik Eun Tak.
Ternyata yang mengerjai adalah ke 4 hantu yang biasa bicara dengan Eun Tak.
Para hantu it uterus
mengikuti Eun Tak sampai di luar gedung sekolah dan menunggu ucapan terima
kasih dari Eun Tak. Eun Tak awalnya tidak menghiraukan mereka kemudian berbalik
mengucapkan berterima kasih dengan suara pelan dan takut ada yang mendengar.
Para hantu sangat senang mendengar ucapan terima kasih Eun tak, tiba-tiba
ketakutan dan secepat kilat pergi.
Ternyata Kim Shin
datang menggunakan mobil mewah berwarna putih menjemput Eun Tak. Asli
Guantengnya pada saat keluar dari mobil dan pake kacamata hitam.
“Katamu kau jarang naik mobil”, ucap Eun Tak.
“Aku ingin memamerkan mobilku saja”, jawab Kim Shin.
“Kau punya SIM?” Tanya Eun Tak.
“Kau anggau aku ini apa?” Tanya Kim Shin balik.
“Aku menganggapmu pemabuk semalam”, ucap Kim Shin.
“Aku tidak melakukan apapun semalam kan?” Tanya Kim
Shin.
“Kau tidak ingat?” Tanya Eun Tak.
“Tak bisakah kau lihat kalau aku menyesal menginggat
semuanya?” ucap Kim Shin.
“Apa kau sudah makan sesuatu buat menghilangkan
mabukmu? Kau tidak lapar?” ucap Eun Tak.
“Kenapa kau selalu menanyaiku itu tiap kali aku
menemuimu? Tidak bisakah kau makan dulu sebelum kita bertemu?” tanya Kim Shin
emosi.
“Tidak bisakah kau mengerti kalau aku ini ingin makan
bersamamu? Kalau tidak mau ya sudah”, ucap Eun Tak.
“Kau mau apa? Daging sapi?” Tanya Kim Shin.
“Daging sapi? Aku tadinya tidak mau itu, tapi itu ide
yang bagus juga”, ucap Eun Tak semangat.
Kim Shin tersenyum mendengarnya dan memberhentikan
mobilnya di tepi jalan. Kemudian menyuruh Eun Tak jangan turun dahulu, karena
ia akan membukakan pintu untuknya.
Kim Shin pun membuka pintu mobil untuk Eun Tak dan
dengan cepat mereka sudah ada di Kanada. Eun Tak sangat senang karena kembali
lagi ke kota tersebut.
Di dalam restoran Eun Tak memuji pisau untuk memotong
dagingnya dan menunjuk kearah Kim Shin. Sontak Kim Shin terkejut dan ketakutan,
kemudian meminta Eun Tak untuk segera menurunkannya. Eun Tak yang melihat
ekspresi takut Kim Shin semakin mengerjainya. Kim Shin menyuruh Eun Tak segera
makan.
“Bisa kau jelaskan padaku… bagaimana bentuk pegangan
pedang ini?” Tanya Kim Shin sambil menunjuk dadanya.
“jangan bilang… kau tak percaya aku?”, ucap Eun Tak
kemudian menancapkan pisaunya ke daging dan membuat Kim Shin terkejut.
“Jangan marah… alangkah baiknya kalau kau menjelaskan
semuanya secara rinci”, ucap Kim Shin.
“Itu artinya tidak percaya. Aku melihat… ada harimau
dipegangannya”, ucap Eun Tak.
“Benarkah? Ini memang harimau putih. Harimaunya
kelihatan hebat sekalikan?”, ucap Kim Shin.
“Tentu saja”, ucap Eun Tak.
Eun Tak pun bercerita bahwa ia sudah mencari tahu
latar belakang Kim Shin, tetapi tidak menemukan cerita soal pedang tersebut.
bagaimana pedang tersebut bisa tertusuk dan melekat dibadan Kim Shin.
“Siapa yang melakukannya?” Tanya Eun Tak penasaran.
“Seorang yang tak pernah kusangka melakukannya”, jawab
Kim Shin.
“Berarti ini kisah tragis. Kalau begitu, kita tak usah
membicarakan itu. Berapa umurmu sebenarnya?”, ucap Eun Tak
“939 tahun”, ucap Kim Shin.
“Itu ternyata lebih tragis lagi, maaf..”, ucap Eun Tak
sedih
Eun Tak mengatakan betapa senangnya Kim Shin karena
bisa hidup lama, tidak tua, kaya dan juga memiliki pengantin.
“Apa kau ingin hidup selama ini? Meskipun itu artinya
kau akan menjadi satu-satunya orang yang terjebak dalam waktu?” Tanya Kim Shin.
“Tapikan ada Ahjussi. Kau berada disisiku. Aku tidak
keberatan hidup selamanya kalau bersama Ahjussi”, ucap Eun Tak. Kim Shin pun
tersentuh dengan ucapan Eun Tak.
Eun Tak menceritakan bahwa Kim Shin itu sangat ceria, padahal masa lalu Kim
Shin kelam dan gelap. Kim Shin pun berkata karena sudah hampir 1000 tahun
lamanya dia hidup dia tidak bisa terus-terusan bersedih. Karena ia adalah
seorang goblin yang pemberani menerima nasibnya. Kim Shin bahkan mengatakan
kesedihan terdalampun tidak bisa bertahan selama seribu tahun dan cinta yang
paling mendalam juga tidak bisa bertahan selama seribu tahun. Eun Tak tidak
setuju dengan ucapan Kim Shin.
“Tidak setuju yang mana? Kesedihan atau cinta?” Tanya Kim
Shin.
“Cinta yang sedih. Kau mau taruhan”, ucap Eun Tak.
“Taruhan apa? “Berapa banyak yang sudah kau cari tahu?
Apa lagi yang kau tahu?” Tanya Kim Shin.
“Kau sudah lama sekali hidup sendirian. Kau kesepian,
pikiran mu berubah-ubah… pemarah, kau bagaikan tempat yang gelap dan lembab”,
ungkap Eun Tak.
“Kenapa kau Cuma menyebutkan yang jelek-jelek saja?”
Tanya Kim Shin kesal.
“Kau mendatangkan keberuntungan dan kesialan kepada
manusia. Dan kau tidak berkeluarga. Mungkin itu sebabnya kau meninggalkanku
sendirian waktu itu dihotel”, ungkap Eun Tak.
“Aku saat itu mengambil tindakan yang tepat. Kau
seharusnya mengkhawatirkan dirimu”, ucap Kim Shin.
“Mengkhawatirkan apa?” Tanya Eun Tak.
“Kau tidak perlu melakukannya kalau kau tak mau. Aku
tidak akan memaksa”, ucap Kim Shin.
“Melakukan apa?” Tanya Eun Tak.
“menjadi pengatin goblin”, jawab Kim Shin.
Eun Tak kesal dan berangapan bahwa Kim Shin tidak
ingin Eun Tak menjadi pengantinnya. Kemudian bertanya apakah ia tidak cukup
baik dan tidak cantik untuk kim shin, apakah ada wanita lain yang disukai Kim
Shin, atau karena Kim Shin tidak menyukainya.
“Aku bisa melihat pedangnya. Aku menarik pedangnya.
Bukankah seperti itu urutannya. Aku akan membuktikan padamu kalau aku ini
memang pengantin goblin… dengan cara menarik pedang itu. Dan kita lihat apa kau
menjadi tampan atau tidak”, ucap Eun Tak kemudian mendekati Kim Shin dan ingin
mencabut pedangnya.
Kim Shin berlari menghindari Eun Tak dan memintanya
untuk membicarakan terlebih dahulu. Eun Tak meminta Kim Shin mengeluarkan emas
batangan atau tongkat ajaibnya. Kim Shin mengatakan bahwa ia tidak memiliki
tongkat ajaib, kemudia membuat air menjadi pedang. Eun Tak pum memuji bahwa Kim
Shin sangat keren. Dan Kim Shin mulai tersipu malu. Kemudian Kim Shin
menghilangkan lagi pedangnya dan menjadi air lagi dan dipercikan air tersebut
pada Eun Tak. Eun Tak ingin membalas tetapi tidak berhasil, karena Kim Shin
dengan cepat menghilang menghindari serangan Eun Tak dengan kekuatannya. Eun
Tak kesal karena kim Shin menggunakan kekuatannya sedangkan ia seorang
pengantin goblin tetapi tidak memiliki kekuatan apapun, yang ada hanya bisa
melihat hantu saja. Kim Shin pun bertanya apakah Eun Tak ingin memiliki
kekuatan, dan Eun Tak menjawab dia berharap bisa membuat emas batangan.
Eun Tak meminta Kim Shin menunggunya, karena ia akan pergi kesuatu tempat. Kemudian memberikan bukunya untuk dibaca Kim Shin agar tidak bosan menunggunya. Eun Tak pergi ke sebuah Hotel dan menuliskan suatu surat untuk seseorang. Kemudian meninggalnya di kotak surat.
Kim Shin pun membaca buku tersebut, kemudian dari jauh
Eun Tak memanggilnya. Kim Shin menoleh ke arah Eun Tak yang melambaikan tangan
ke arah Kim Shin. Kim Shin terpana memandang senyuman Eun Tak.
“Masa tidak sebanding dengan volume”, ucap Kim Shin dalam hati.
Lampu berubah hijau, dan Eun Tak pun melangkah
menyebrangi jalan. Setiap line jalan yang diinjak oleh Eun Tak berubah warna.
Melihat itu Eun Tak sangat senang dan menyangka ini adalah perbuatan Kim Shin.
“Seorang gadis kecil seperti bunga lembayung…”
“Seorang gadis yang bergerak seperti kelopak bunga…”
“Menarikku ke arahnya dengan kekuatan yang lebih dibandingkan massanya.”
“Sama seperti itulah… seperti teori apel
Newton…”
“Aku berlari ke arahnya tanpa henti sampai
aku jatu hati padanya…”
“Dengan suara debaran…”
Eun Tak berlari ke arah Kim Shin dan menanyakan apakah itu perbuatan Kim Shin. Tapi tidak di jawab oleh Kim Shin, karena pikiran Kim Shin sedang melayang mengingat saat ia meninggal.
“Jantungku terus memantul antara langit dan tanah”
“Dia cinta pertamaku…”, Ucap Kim Shin dalam hatinya.
***all images credit and content copyright tvN ***
Bersambung episode 5......
No comments:
Post a Comment